- Ubah nama layer 1 menjadi kupu-kupu.
- Buat kepala kupu-kupu dan badan dengan Oval Tool, tambahkan juga antenanya dengan menggunakan pencil tool dengan mode smooth.
- Seleksi semua Objek dengan menggunakan selection tool.
- Kemudian pada menu pilih Modify lalu klik Convert to Symbol/tekan F8.
- Setelah muncul kotak dialog, ubah nama Symbol 1 menjadi kupu-kupu, pada Behavior/type pilih Movie Clip dan registration klik di tengah klik ok.
- Sekarang objek telah diubah menjadi Movie Clip dengan ditandai kotak warna biru di sekitar objek badan kupu-kupu.
- Kemudian untuk membuat sayapnya ikuti langkah berikut :
- Perhatikan di sebelah kiri atas terdapat symbol scene kupu-kupu di samping scene 1, dan layer kupu-kupu berubah kembali menjadi layer 1.
- Ubah nama Layer 1 menjadi Badan.
- Pada frame 10 klik kanan, lalu pilih Insert frame.
- Kemudian pilih Insert>Timeline Layer, maka akan muncul Layer 2, ubah namanya menjadi sayap kiri.
- Di layer sayap kiri, buat sebuah sayap dengan menggunakan pencil tool pada mode smooth.
- Masih di layer sayap kiri, klik kanan di frame 5 lalu insert keyframe.
- Pilih pada toolbox, Free Transform Tool untuk mengubah bentuk sayap, caranya tarik dari sisi kiri ke arah tengah kotak.
- Lalu insert keyframe juga pada frame 10, kemudian dengan Free Transform Tool perkecil juga ukuran sayapnya.
- Sekarang tambahkan layer baru (pilih Insert>Timeline>Layer). Ubah namanya menjadi sayap kanan.
- Pada layer sayap kanan lakukan seperti membuat sayap kiri. Sehingga terlihat simetris.
- Lalu insert keyframe juga pada frame 10, kemudian dengan Free Transform Tool perkecil juga ukuran sayapnya.
- Pilih scene 1, untuk kembali ke stage awal.
- Jalankan animasi dengan menekan Ctrl + Enter.
Senin, 17 Oktober 2011
Movie Clip
Senin, 03 Oktober 2011
Animasi Frame by Frame
Minggu, 25 September 2011
Masking
- Buat text menggunakan text tools. Misal Bandung
- Buat layer baru (layer 2) dengan menggunakan insert, kemudian pilih menu timeline kemudian pilih layer.
- Pada layer 2, buat objek berupa bentuk di sebelah kiri teks. Misal oval.
- Insert frame pada frame 50 di kedua layer.
- Pada layer 2, klik kanan di frame 50, kemudian pilih menu create motion tween,
- Lalu pindahkan objeknya ke sebelah kanan.
- Klik kanan pada layer 2 kemudian pilih mask.
Animasi Shape
- Buat sebuah objek pada area kerja anda. Misal oval.
- Pada timeline 50, klik kanan kemudian pilih menu insert keyframe.
Berikut fla nya klik disini
Animasi Motion Tween
1. Buat sebuah objek pada area kerja anda
2. Pada timeline 50, klik kanan kemudian pilih menu insert frame.
3. Masih pada timeline 50, klik kanan, kemudian pilih menu create motion tween.
4. Pindahkan objek pada area kerja anda. Berikut flanya klik disini
Minggu, 18 September 2011
Sabtu, 17 September 2011
Motion Guide
Animasi pada Motion Guide sama dengan Motion Tween, hanya saja Motion Guide ini akan mengikuti lintasan yang telah kita buat sedangkan Motion Tween hanya berjalan pada lintasan yang lurus.
- Buatlah gambar apel seperti di bawah ini.
- Seleksi gambar dengan Selection Tool.
- Aktifkan Free Transform Tool.
- Putar objek sedikit ke bawah.
Gambar 1.8
- Memutar objek
- Tekan tombol F8 untuk mengkonversi symbol.
- Name, anda isikan Bintang.
- Behavior, anda pilih Graphic.
- Tekan ok jika sudah selesai.
- Setelah Anda berhasil membuat graphic, secara otomatis pada frame pertama akan terisi key frame (bundar hitam).
- Aktifkan selection tool dan klik pada frame 18.
- Pilih menu Insert > Key frame atau tekan F6 pada keyboard.
- Klik kanan pada layer satu dan kemudian pilih Add MoTion Guide.
Gambar 1.10 Menambahkan layer untuk lintasan
- Buatlah lintasan dengan pen tool seperti pada layar guide.
- Aktifkan snapping objek dengan memilih menu View Snapping > Snap to objeks.
- Pada frame pertama pindahlah posisi gambar ke arah lintasan sebelah kiri.
- Pada frame 18, pindahlah posisi gambar ke arah lintasan sebelah kanan.
- Klik kanan di antara frame 1 sampai 18 pada layer 1.
- Pilih create motion tween.
- Tekan Ctrl + Enter.
- Tanda panah yang bergerak memang mengikuti lintasan, namun kalau kita perhatikan dengan seksama, pada saat berada pada frame 10, arah tanda panah yang seharusnya ke bawah, masih menunjukkan arah bawah.
- Untuk arah juga mengikuti lintasan, aktifkan panel properties.
- Klik ganda panel properties tersebut.
- Beri tanda centang pada orient to path.
Animasi Frame by Frame
Animasi Frame by Frame
Animasi frame by frame merupakan pengetahuan dasar tentang animasi, bahwa animasi memerlukan ruang dan waktu.
- Buatlah sebuah tampilan seperti pada contoh gambar.

3. Tekan tombol F6 pada keyboard untuk memberikan keyframe.
4. Geser gambar tersebut sedikit ke bawah.
5. Klik sekali pada frame 3.
6. Tekan tombol F6 pada keyboard untuk memberikan keyframe.
7. Geser gambar tersebut sedikit kebawah.
8. Langkah 5 sampai 7 adalah perulangan dari langkah 2 sampai langkah 4. Lakukan langkah 2 sampai 4 hingga pada frame 9.
10. Gambar diperkecil seperti semula. Bila tadi pada frame 1 sampai 9 kita menurunkan gambar, pada frame 10 sampai 18 kita akan menaikkan objek.

12. Jika sudah, tekan tombol Ctrl + Enter untuk melihat hasilnya.
13. Pada gambar 1.4 tampak onion antara frame 1 sampai frame 18, onion untuk menampilkan rangkaian gerakan animasi.
Dengan demikian tampak bahwa animasi membutuhkan ruang dan waktu untuk bergerak atau berjalan. Secara standar, kecepatan frame 12 fps (frame per second), sehingga waktu yang dibutuhkan untuk bergerak selama 1 detik adalah 12 frame. Jika kita ingin membuat animasi yang berdurasi 3 menit atau 180 detik, frame yang dibutuhkan adalah 180 x 12 frame yaitu 2160 frame. Selanjutnya akan diterangkan langkah yang lebih cepat dan efisien.
Toolbar dalam Flash

Tools

- Subselection tool, untuk menseleksi objek.
- Subselection tool, seleksi dari sisi objek untuk merubah objek sesuai dengan yang diinginkan.
- Free transform tool, untuk mengubah bentuk objek dari kecil (misal) menjadi besar atau memutar sebuah objek.
- Lasso tool, untuk memotong objek secara bebas.
- Pen Tool, untuk membuat garis bebas.
- Text tool, untuk membuat teks berupa tulisan.
- Line tool, untuk membuat garis lurus.
- Rectangle tool, untuk membuat kotak persegi empat.
- Pencil tool, untuk menggambar objek secara bebas.
- Brush tool, untuk menggambar stage serupa dengan melukis, sesuai dengan bentuk yang telah ditetapkan.
- Ink bootle tool, untuk mewarnai stroke atau garis di luar objek.
- Paint bucket tool, untuk mewarnai fill atau isi dari objek.
- Eyedropper tool, untuk mengambil sample warna dari suatu objek.
- Eraser tool, untuk menghapus objek
- Hand tool, untuk menggeser posisi stage suai dengan yang diinginkan
- Zoom tool, untuk membesarkan/ mengecilkan ukuran stage
- Stroke Color, untuk mengatur warna stroke atau garis luar dari objek.
- Fill color, untuk mengatur warna Fill objek
- black and white, untuk mengatur warna fill & strok kewarna awal yaitu warna hitam & putih
- Swap colors, untuk menukar warna Stroke dan warna Fill.
- Snap To object, untuk membuat objek garis menjadi lurus, melengkung dsb.
- Gradient transform tool, untuk mengatur posisi tampilan warna gradient
- Oval tool, untuk membuat objek lingkaran
- Rectagle primitive tool, untuk membuat objek kotak dengan sudut tompul/ melengkung.
- oval primitive tool, untuk membuat lingkaran dan sekaligus dapat langsung dibelah lingkaran tersebut sesuai dengan keinginan.
- Polystar tool, untuk membuat segi 5, dan juga bisa ditambah ataupun dikurang sudutnya sesuai dengan keinginan
- Add anchor point, untuk menambah titik yang akan digunakan untuk membentuk objek
- Delete anchor point, untuk menghapus titik yang akan membentuk objek.
- Convert Anchor Point, untuk membentuk objek sesuai dengan titik yang telah diberikan sesuai dengan keinginan
http://milyarenata.blogspot.com/2010/12/tentang-flash.html
http://www.google.co.id/imgres?q=tool+color+view+option+flash&um=1&hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla:en-US:official&biw=1024&bih=588&tbm=isch&tbnid=vNxazw2tsfVbSM:&imgrefurl=http://mimin-ox.blogspot.com/2010/04/flash.html&docid=2u_QLhoWBlgXjM&w=550&h=500&ei=EIx2TrntJYLsrQfGmOi_Aw&zoom=1&iact=rc&dur=553&page=1&tbnh=122&tbnw=134&start=0&ndsp=15&ved=1t:429,r:0,s:0&tx=83&ty=56
Pengenalan Flash
Animasi dasar Flash merupakan Program berbasis vektor yang memiliki kemampuan untuk membuat animasi yang rumit dengan cepat dan mudah.
Menurut Andi Pramono (2006: 2), Flash memiliki kelebihan-kelebihan berikut, yakni :
- Hasil akhir file flash memiliki ukuran yang lebih kecil (setelah dipublish).
- Flash mampu mengimpor hampir semua file gambar dan file-file audio sehingga presentasi dengan flash dapat lebih hidup.
- Animasi dapat dibentuk, dijalankan, dan dikontrol.
- Flash mampu membuat file executable (*exe) sehingga dapat dijalankan pada PC manapun tanpa harus menginstal terlebih dahulu program Flash.
- Font presentasi tidak akan berubah meskipun PC yang digunakan tidak memiliki font tersebut.
- Gambar flash merupakan gambar vektor sehingga tidak akan pernah pecah meskipun di zoom beratus kali.
- Flash mampu dijalankan pada sistem operasi Windows maupun Macintosh.
- Hasil akhir dapat disimpan dalam berbagai macam bentuk, seperti *.avi, *.gif, *.mov ataupun dengan format yang lain.
Pertama kali, untuk menggunakan Macromedia Flash, maka mengaktifkan program aplikasi Macromedia Flash terlebih dahulu. Dengan mengklik start, lalu program, pilih Macromedia, dan pilih Flash 8.
Maka akan muncul tampilan Flash 8 seperti ini:

Pilih Create New > Flash Document untuk memulai membuat file baru.
Pilih Open a Recent New > Open untuk membuka file flash.
Mengenal Jendela Kerja
Berikut adalah tampilan standar jendela kerja Flash 8, saat Anda memulai membuat file baru.

Rabu, 14 September 2011
Selayang Pandang
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Blog ini dibuat untuk memaparkan bagaimana mempelajari flash dan memudahkan mempelajari aplikasi Macromedia Flash 8. Sebelum memulai belajar, buang jauh-jauh rasa kesulitan dan rasa canggung menghadapi hal yang baru. Bisa karena biasa, maka untuk itu sering-seringlah berakrab-akrab dengan flash.
Tujuan mempelajari Flash yakni menampilkan presentasi yang menarik, flash juga mampu mengimpor hampir semua file gambar dan file-file audio sehingga presentasi dengan flash dapat lebih hidup. Terlebih lagi gambar flash merupakan gambar vektor sehingga tidak akan pernah pecah meski di zoom beratus kali.
Untuk mempelajari lebih jauh, silakan membaca dan menghayati. Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb